Wajar kah Harga Pertamax naik terus???

BBM…. Bahan Bakar Minyak…. Siapakah yang tak membutuhkannya???? Tak perduli tua muda, miskin kaya semua sudah pada hobby nenggak BBM baik itu premium, pertamax, solar ataupun mitan…. nah kalo harga BBM diotak-atik sudah pasti akan pada ribut dan meributkan…. Demo lagi… bakar-bakaran lagi….. seru pokoknya….. Nah diluar itu BBM naik-turun harusnya wajar, lha wong harga minyak dunia juga naik turun mengikuti mekanisme pasar.

Kenaikan harga minyak dunia dipicu oleh kebrutalan Presiden Libya Moamar Gadafi yang dengan teganya memborbadir warganya sendiri, sehingga AS dan lembaga HAM internasional menyerukan perusahaan AS dan Eropa menghentikan kegiatan produksinya di Libya. Libya sendiri merupakan salah satu penyumbang besar minyak dunia [sekitar 10%] ditambah lagi kualitas minyak libya termasuk kualitas bagus dengan kandungan Sulfhur yang rendah.  kondisi seperti ini memicu harga minyak light sweet ikutan memanas dari level $78/brl menuju diatas $100/brl bahkan menyentuh level $107/brl.  OPEC yang dimotori Arab Saudi sebenarnya juga sudah mengatasi dengan menaikkan produksi minyaknya namun apa daya kualitas minyak dari Arab saudi termasuk rendah karena kandungan sulfhurnya tinggi ditambah waktu pengiriman ke daratan eropa lebih lama dibanding dari Libya.

Gempa dan Tsunami yang melanda Jepang Jum’at lalu  sebenarnya juga ikut menyeret harga minyak turun dan menyentuh level $97/brl, namun penurunan hanya sampai hari senin dan hari selasa ini minyak kembali merangkak lagi ke level $98,44/brl hal ini dipicu krisis kawasan arab yang tak kunjung reda…. Arab Saudi bahkan sudah memimpin pasukan Peninsula Shield Force [pasukan gabungan negara2 teluk] menuju Bahrain yang lagi bergejolak…  Kalau krisis di timur tengah dan Libya tak kunjung usai level minyak bisa menyentuh level $150/brl…. sungguh TERLALU!!!!

Bagaimana nasib Pertamax dengan gejolak pasar yang memanas??? ya sudah pasti Pertamax pasti akan ikutan naik, dan ini otomatis [kayak matik aja]… Pertamax susah dijaga untuk tidak naik, mengingat Pertamax tidak bercampur dengan subsidi… murni mekanisme pasar…. Seandainya harga Pertamax sudah menyentuh ke level 9000/ltr dan Pemerintah menginginkan harga Pertamax di level 8000/ltr maka Pemerintah kudu menggelontorkan kurang lebih 600 Milyard untuk nombokin ke Pertamina ini di luar subsidi premium loh!!!  kalo iya berarti sudah melenceng dari filosofi awal dari Pertamax… yaitu BBM non Subsidi….

Nah kira-kira apakah akan ada dampak dari kenaikan Pertamax??? jawabannya YA… minimal para pelanggan setia Pertamax sedikit-demi sedikit akan putar haluan ke pompa warna kuning ato premium. dampak yang paling terasa adalah dunia Industri. Dunia Industri juga termasuk penenggak BBM non Subsisi terbesar loh… Harga BBM non subsidi kan kurang lebih sama dengan harga Pertamax jadi otomatis beban perusahan juga bertambah [kecuali perusahaan tersebut nenggak BBM black market] dan pada akhirnya beban perusahaan tersebut juga akan dikenakan ke konsumen dengan cara menaikkan harga produknya….. pokokke kalo Harga Minyak gak turun-turun kepala jadi cenat-cenut mbendol buri….. [kenaikan BBM bisa memicu kenaikan Inflasi]

Menaikkan ato tidak menaikkan harga BBM merupakan keputusan yang dilematis, siapapun Presidennya!!!! Ingat itu…. kalo ada yang kampanye kenaikan BBM dipake senjata, berarti dia membodohi rakyat….. atas bawah kena, maju-mundur kena….. dinaikkan rakyat menjerit.. AMPUN DJ!!!!! kasihan kan mendengarnya, tidak dinaikkan APBN juga ikutan bubrah….. pokoknya cenut-cenut lah….. Kalo kita berdiri sebagai rakyat maka kita pasti menginginkan harga BBM tidak dinaikkan kalo bisa diturunkan [termasuk aku loh]

Wis kemaleman aku ngetik…. mudah-mudahan bermanfaat….. monggo dikoreksi kalo ada yang kurang pas…. di komentari kalo perlu ada yang dikomentari… ditutup kalo sudah males baca….

—-Salam Hangat Dari Borneo—-

—Berusaha berbagi walau satu huruf—

 

Tambahan :

Daftar Harga Pertamax,Pertamax Plus dan Pertamina Dex
untuk Periode 16 Maret 2011

 

Jenis BBK/ Lokasi Harga Jual SPBU
16 Maret 2011
(Rp)
Harga Jual SPBU
1 Maret 2011
(Rp)
I. PERTAMAX PLUS
– Batam 8.700 8.100
– UPms I 9.500 8.850
– Riau 9.700 9.100
– UPMS III (Jakarta dan Sekitanya) 9.150 8.550
– UPMS IV 9.300 8.700
– UPMS V (PBBKB 5%) 9.300 8.700
– UPMS VI
Pontianak 9.300 8.700
Bengkayang 9.350 8.750
Landak 9.400 8.800
Melawai 9.650 9.050
Sambas 9.400 8.800
Sanggau 9.500 8.850
Sekadau 9.500 8.900
Sintang 9.600 8.950
Singkawang 9.400 8.800
II. PERTAMAX / Bio Pertamax
– UPms I 9.150 8.600
Sumatera Barat 9.600 8.900
– UPms II 9.000 8.350
Bangka 9.300 8.650
– UPms III (Jakarta dan sekitarnya) 8.700 8.100
– UPms IV 8.900 8.250
– UPms V 9.000 8.350
– Bali 9.200 8.550
– NTB 9.250 8.600
– NTT 10.100 9.550
– UPms VI
Balikpapan 8.950 8.300
Samarinda 9.050 8.350
Bontang 9.150 8.500
Kab. Kutai Timur 9.200 8.500
Kab. Kutai Kerta Negara 9.050 8.350
Kab. Pasir 9.150 8.500
Kab. Kutai Barat 9.450 9.050
Kab. Berau 11.050 10.450
Banjarmasin 8.950 8.300
Banjar Baru 8.950 8.300
Kab. Banjar 8.950 8.300
Kab. Barito Kuala 8.950 8.300
Kab. Tanah Laut 8.950 8.300
Kab. Tapin 8.950 8.300
Kab. Balangan 9.100 8.450
Kab. Hulu Sungai Utara 9.100 8.450
Kab. Hulu Sungai Tengah 9.100 8.450
Kab. Tabalong 9.100 8.450
Palangka Raya 9.100 8.450
Kab. Barito Utara 9.300 8.650
Kab. Barito Timur 9.150 8.500
– UPms VII
Palu 10.350 9.700
Kotamobagu 9.400 8.650
Gorontalo 9.650 9.000
Kendari 10.550 9.900
Tomohon 9.400 8.700
Bitung 9.300 8.650
Manado 9.300 8.650
Minahasa Selatan 9.350 8.700
IV. PERTAMINA DEX SPBU
– UPms III 10.800 9.100
– UPms IV/V 10.800 9.100

 

33 pemikiran pada “Wajar kah Harga Pertamax naik terus???

  1. Sebenarnya Ina masih produksi bbm nggak sih. Kenapa pakai standar pasar internasional, nggak pakai standar biaya produksi. Kalaupun bbm impor, apa 100% impor? Kenapa pula masih dibebani pajak.

  2. kok susah, APBN yang bocor itu seharusnya dibrantas dulu, memang oknum penelip pajak itu susah, liat bnyk uang ijo matanya, berapa persen bocornya itu mgk bisa buat tambahan subsidi pertamax… jadi kuncinya di aparat dan birokrasi kita.. OKNUM A*SH**E!!

    • Yang saya tahu Kita Ekspor minyak mentah dengan kualitas kurang bagus [kandungan sulfhur tinggi] namun kita ekspor minyak mentah dengan kualitas tinggi [kandungan sulfhur rendah] shg total2an kita masih net impor… namun dari segi duit, kita malah untung, karena harga minyak mentah kita tinggi…. kalo gak salah loh….

Tinggalkan komentar